Friday, September 10, 2010

Kenapa saya takut untuk menulis



Kenapa saya takut untuk menulis

yang pertamanya kerna

"Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya! Amat besar kebencian di sisi Allah kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannnya."

Takutnya menjadi kebencian Allah. Kalau Allah tak redha kemana lagi mahu dibawa diri ini. Sedangkan segala yang ada dibumi dan dilangit ini semuanya milik Allah. Hamba hanya mampu berusaha sedaya hamba mengotakan segala madah hamba.

kerna

fazakkir innama anta muzakkir

makanya saya terus menulis

yang kedua,

Kerna takut pada pujian manusia. Pujian itu bisa membunuh hamba andai hamba tidak mengembalikannya pada Yang Esa. Dia yang Maha berhak atas segalanya. sungguh semuanya bukan dari hamba. tapi atas izinNya semata-mata. Manakan bisa hamba yang hina ini memnyentuh hati sesiapa melainkan hanya dengan izin Dia.

Balikkan setiap yang datang padamu pada yang Esa sayang. Tangan itu tak mungkin mampu menaip walau sepatah tanpa izin Nya. Lidah ini tak mungkin dapat bertutur melainkan dengan kuasaNya dan ilham dari Nya. Setiap yang datang itu adalah dariNya semata-mata

fazakkir innama anta muzakkir

Dan dengan itu saya terus menulis.

Kadang kala saya bimbang indahnya kata membuat sahabat lain merasa lemah dengan diri mereka. Sedangkan saya tidak meletakkan indahnya kata itu sebagai wadah utama. Apa yang ingin disampaikan itu adalah lebih penting buat saya. Allah, kurangkan lah gundah dalam hati nya. Sungguh saya melihat ada permata pada diri mereka yang jauh lebih bersinar dari saya. Hati suci mereka yang saya cemburui. Tapi tak bisa saya luahkan. Saya ini hanyalah hamba hina yang sering benar terleka. Saya ini hanyalah hamba yang mendambakan keampunan dari Tuhannya. Saya ini bukan sesiapa. Allah, ringankanlah untuk mereka andai ini yang memberatkan mereka. Tampakkan pada mereka permata mereka itu. Agar tidak menjadi fitnah buat saya.

Saya hanyalah pemberi peringatan

peringatan yang paling dekat untuk diri ini sendiri

sungguh terlalu banyak yang masih perlu hamba baiki

dan pada mereka yang mengerti tentang apa yang saya omongkan di sini

Allah

Berikan hamba kecukupan. Kerna hamba yakin bukan banyak yang menentukan kecukupan itu, tapi barakah dariMu yang melengkapkan hidup ini.

Allah

Beri hamba kekuatan. Untuk mempertahankan langkah hamba. Apabila diri hamba diuji oleh tinta hamba sendiri. tunjukkan hamba jalan keluar Ya Allah. Hanya padaMu hamba meminta.

Wednesday, September 8, 2010

terus menyinar



Subhanallah! Alhamdulillah! Alhamdulillah! Alhamdulillah!

Terima kasih Allah. Atas sedikit kelebihan yang diberikan olehNya, Dia dengan rahmatNya telah menceriakan mereka yang saya sayangi. Walau hanya sekadar kata-kata, apabila hati mereka terubat dengan kata-kata ilhamNya itu saya berasa sangat senang! Saya senang menjadi mentari. Meskipon adakalanya mentari itu terlindung disebalik awan mendung, namun saya tau mentari itu tetap disitu dan apabila mendung itu berlalu pergi, mentari itu akan kembali menyinar dan menceriakan. Semoga mereka akan terus ceria dengan kata-kata saya yang juga adalah sebenarnya datang dari ilham Dia dan hanya kepadaNya segala pujian itu dikembalikan.

Dan semoga Allah beri saya kekuatan untuk terus memberi tanpa mengharapkan sebarang ganjaran dari manusia. Kerna pengharapan pada manusia adalah sia-sia. Kerna yang saya danba hanyalah keampunan dan redha Yang Esa.

Saya pingin menjadi mentari yang terus menyinar. Biarlah mentari itu menyinar tanpa siapa tahu gelora didalamnya. Kerna semua itu telah saya panjatkan buat Yang Esa. Kerna Dia Maha Mengetahui tanpa saya menzahirkan segalanya.

Izinkan saya ya Allah
untuk terus berjuang disini
untuk memperbaiki diri yang terlalu lemah
untuk mencari cinta padaMu yang sebenar-benar cinta
Ampunkan dosa-dosaku Ya Allah