Wednesday, August 11, 2010

Sabrun Jamil




بَلْ سَوَّلَتْ لَكُمْ أَنفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللّهالْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُون

Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan
12:18

Baru saja kakak X menceritakan padaku tentang "fa sabrun jamil". Keesokan harinya diri ini terus giuji dengan berita yang sedikit menggoyang kesabaranku.

Fa sabrun jamil. Apa yang dimaksudkan dengan sebaik-baik sabar itu? Ku tanyakan pada kakak, "Ade ke saba yang x baik akk?" Dengan tenang dan senyuman kakak membalas (aku rs die senyum sbb dapat bygkan mcm mne die ckp, padahal ym jer.. haha) "sabar yang terbaik itu adalah bila mana kita dapat saja berita, lantas kita bersabar." Aku mengangguk-angguk faham seolah-olah dia ada di depan. hihi. Tambahnya lagi, "Ada juga antara kita yang apabila mendapat berita, lantas dia terus naik angin dan mencaci itu ini. Dan kemudian barulah beristighfar. Jadi kesabaran yang baik itu adalah bila mana kita bersabar sebaik sahaja mendapat ujian dari Allah, tanpa maki hamun mahupon umpatan didalam hati. Dan itulah kesabaran yang baik. Sekali lagi aku mengangguk-angguk tanda setuju. Bahkan kali ini anggukan itu lebih laju tanda benar-benar faham apa yang dimaksudkan.

Namun, dalam anggukan itu hati ini merasakan betapa sukarnya untuk bersabar dengan sebaik-baik sabar. Mendidik mulut dan hati itu perlukan banyak mujahadah.

(^_^)
Ya! Syurga itu dipenuhi perkara yang dibenci, lantas syurga itu mahal harganya.

Hari itu hati ini diuji. Tapi hati itu gagal dalam ujianNya. Atiqah, apabila datang kepadamu satu berita yang bisa buat kamu marah, bisa buat kamu goyah, cepat-cepat bersabar dengan sebaik-baik sabar. Dengan lidah itu jangan diomongkan hujah-hujah yang membela dirimu meskipon kamu benar, kerna disitu syaitan punya ruang untuk mencucuk hatimu. Sebaik-baik sabar itu lebih indah buatmu sayang.

Telinga ini selalu benar mendengar, "Sabar tu sabar jugak. Tapi kesabaran itu ada batasnya!Takkan sampai nak biar orang pijak kepala kita". Tapi buat diri ini statement itu sudah tidak relevant lagi. Sungguh kesabaran itu tiada had mahupon batasnya. Hanya manusia yang meletakkan batas-batas dalam kesabaran mereka. Tetapi atas kayu ukur apakah batas-batas itu diukur? Bersabarlah meskipon mereka memijak kepalamu. Tetapi jangan biarkan mereka merendahkan agama dan Tuhanmu. Bersabarlah selagi mana kesabaran itu tidak merendahkan Allah dan RasulNya.

Atiqah,
Apabila kamu diuji
sekali lagi
hentikan omongmu
kerna diam itu lebih baik
Jangan kau pandang segala yang berlaku ini
sebagai natijah dari tangan manusia
itu bisa buat kamu marah
bisa buat kamu sakit
sebaliknya sayang
pandanglah ia sebagai tarbiyah dari Murabbi Terulung
Didiklah hatimu dengan sebaik-baik sabar

"Bersabarlah dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah"
16:127



Tuesday, August 10, 2010


Selamat datang bulan cinta

Ahlan wa sahlan ya ramadhan


Thursday, August 5, 2010

kecukupan


Dan kalaulah Allah memewahkan rezeki bagi setiap hambaNya, nescaya mereka akan melampaui batas di bumi; akan tetapi Allah menurunkan (rezekiNya itu) menurut kadar yang tertentu sebagaimana yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Dia Mengetahui dengan mendalam akan segala keadaan hambaNya, lagi Melihat dengan nyata.

As-Syura 42:27

Mereka menyangka harta mereka sedikit. Lantas mereka menyimpannya untuk diri mereka. Sedangkan sebenarnya bagi setiap nilai yang mengalir atas jalan menuju Allah itu akan dicukupkan baginya keperluannya. Sungguh harta itu semakin bertambah semakin tak cukup, kecuali buat mereka yang bersyukur.

Allah

Berikan hamba kecukupan. Kerna hamba yakin bukanlah banyak yang menentukan kecukupan itu, tapi barakah dariMu yang melengkapkan hidup ini.

sungguh

Hamba hanyalah pemberi peringatan

peringatan yang paling dekat untuk diri ini

kerna telinga pertama yang mendengar

mata yang pertama melihat

ada pada jasad yg hina ini

sungguh masih terlalu banyak yang perlu hamba pelajari

dan juga peringatan buat mereka

mereka yang mengerti tentang apa yang hamba omongkan di sini


Tuesday, August 3, 2010

Kakak maafkan saya


Anehnya hari itu

saya tahu kakak sedih

tapi saya sengaja membiarkan diri saya kaku disini

tanpa bicara mengubat hatinya

tanpa bertanya khabar berita

sengaja saya biarkan begitu


walaupon sungguh saya rasa sakit

kerna x dapat bersamanya diwaktu dukanya

bukan saya tak mahu

saya cuma mahu dia tahu

yang dia masih ada mereka

adik-adik yang juga menyayanginya

saya cuma mahu dia tahu

yang kasih nya buat mereka

cinta yang berbalas

Atas titipan kasih Yang Esa



kakak

maafkan saya untuk saat itu

Monday, August 2, 2010

Celupan Allah

Assalamualaikum WBT,

Semalam masa nak alihkan kipas tiba-tiba tangan tercedera la pulak. Oh sakit memang sakit. Tapi xde la pape sangat.hihi Cumanya masa darah itu mengalir, tiba-tiba teringat perbualan dengan kakak X semalam. Sahabat-sahabat dulu sangat tersibghah dengan agama Allah sampaikan kalau dipotong urat-urat badan mereka, sibghah Allah tue terpamer pada darah-darah yang mengalir. Tapi, darah yang mengalir semalam bagaimana? Celupan apa yang terpamer.

(T_T)

.
.
.

::muhasabah mode::

Hebatnya sahabat-sahabat. Sampai tiap kali membaca kisah mereka, bergenang air mata. Kisah hidup mereka penuh makna. Kisah hidup mereka mampu menggegarkan hati. Kerana hidup mereka adalah dari celupan terbaik.

Firman Allah,

"Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah."

Shibghah Allah, celupan Allah itu bukanlah celupan biasa. Bukanlah ibarat biskut yang tercelup pada coklat. Menyaluti hanya di luar. Sebaliknya ibarat air nila, yang membirukan baju, dan air perahannnya tetap biru.
Biru lagi membirukan.

Begitulah yang sepatutnya atiqah. Islam itu bukan sekadar bertudung, belajar serba-sedikit tentang agama, sebaliknya pengamalan islam itu sendiri dalam setiap aspek kehidupan mu. Sebagaimana para sahabat dulu, sehinggakan setiap titis darah mereka dikorbankan untuk Allah SWT.

Hati, perasaan dan tingkah laku semuanya perlu berada dalam celupan Allah. Kalau benar kamu katakan hidupmu untuk Allah, kenapa tidak untuk kamu korbankan perasaan itu kerana Allah. Sebagaimana sahabat-sahabat dahulu, perasaan, harta semuanya mereka korbankan untuk Allah. Bahkan sampai seluruh kesakitan mereka itu untuk Allah.

Sebagaimana sahabat-sahabat dulu menyerahkan 100% hidup mereka untuk Allah. Begitulah juga sepatutnya kita. Tapi, berapa percent hidup kita nie untuk Allah? Setiap langkah yang diatur, setiap kata yang diungkap, setiap butir beras yang dihadamkan, sudah cukupkan penyerahan kita untukNya.

Oh benar! Kata itu mudah untuk diungkapkan sukar untuk dikotakan.
Bersedialah untuk berkorban dan terkorban kerna sesungguhnya hidup ini memang menuntut pengorbanan.

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.
Ali-Imran 3:169

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam syurga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
As-saff 61:10~12

Sunday, August 1, 2010

dulu


Dulu diri ini penah diuji

Dan saat itu dia sendiri

meniti lorong-lorong sepi

ada jahiliyah yang perlu dia tinggalkan

jalannya sempit sampai menyesakkan dada

jalannya sakit sampai menitis air mata

tatkala dipertengahan jalan itu tidak tertahan deritanya

memaksa jasad nya berhenti melangkah

lama hati itu menghilang

yang konon nye bertapa mencari ilham

padahal hati itu menangis sendiri mencari kekuatan

dan pada waktu itu

Allah hadiahkan diri itu jalan keluar

dan sedikit kekuatan

untuk bangun semula

menyusun kembali langkah yg tertingkah

dan akhirnya diri itu bangun

dan melangkah dgn lebih hemah

sungguh

manusia itu diuji diatas titik lemahnya