Wednesday, July 4, 2012

karena aku selalu bersamamu


***********************************************************************
INFITAH - Merindukan Jalan Dakwah

Mulailah dengan membaca bismillah
Antara aku, kau dan mereka
Bgai merka yang tengah mengawali aktivitas dakwah
Jangan takut, hilangkan rasa minder
atau canggung sekalipon
karena aku datang untukmu
bagi mereka yang menikmati jalan dakwah
teruskan, teruskan, genggam tanganmu
acungkan keatas ucapkan Allahu akbar!
karena aku selalu bersamamu

Bagi mereka yang lagi lesu berdakwah, iangatlah rehatmu dijalan ini dakwah, maka tetaplah dijalan dakwah, karena the power is you, engkau adalah kekuatan dakwah kami, enkau aset dakwah kami yang paling berharga. Usir iblis kelesuan dari dirimu. 

Bagi mereka yang futur dari jalan dakwah, sebabnya bisa macam-macam, tapi kawan.... masih ada kesempatan kedua, jangan kau sia-siakan. Allah masih mengampuni dosa-dosamu, mungkin kau hanya merasa kelelahan, belum bertemunya kenyataan dan harapan atau lantaran kecewa. Itu semua soal biasa kawan. Kita semua manusia sehingga masih mungkin melakukan salah dan dosa. Jika kesempatan pertama engkau futur, maka masih ada kesempatan kedua. 

tulisan ini untuk kita semua. Aku, kau dan mereka.



***********************************************************************

jalan mana yang kau pilih?

Sesungguhnya hidup manusia berada di persimpangan, yakni jalan kebenaran yang mengantarkan perjumpaannya dengan Sang Maha Pencipta. Adapun Jalan kedua, jalan kesesatan yang akan menjerumuskan ke lubang kesengsaraan, yakni masuk ke neraka. Keduanya ibarat air dan minyak, yang tidak bisa disatukan lagi. 

Sepanjang apa pon perjalanan hidup ini dan seberat apa pun ujian hambatan yang kita lalui, kita harus menegaskan pilihan langkah yang akan ditempuh. Sebagai orang yang beriman tentu dalam mengayuh kehidupan ini tidak melepaskan diri dari skenario perpindahan yang harus kita jalani. Perpindahan dari tradisi jahiliyah menuju treadisi islam. Perpindahan dari maksiat menuju taat. Perpindahan dari belum baik menjadi lebih baik. Kita harus faham tabiat jalan yang akan kita pilih. Kita harus faham juga kemana arah yang paling tepat untuk sampai kepada tujuan. Kita juga harus mengerti sepenuh hati sarana apa yang paling baik, yang membawa kita kepada tujuan perjalanan ini. Tak ada jalan yang plaing tepat untuk ini semua, kecuali jalan dakwah.

Jalan dakwah itu tidak pernah dihadiahkan. Ia diperoleh lantaran ia direbut. Berlomba antara sisi kegagalan dan kesuksesan di jalan dakwah, bak dua mata uang yang saling melengkapi. Mestinya seorang mukmin tidak akan jatuh kedalam lubang yang sama untuk kedua kalinya. Maka kegagalan yang berulang akan mengubah hidup seseorang bila ia bangkit kembali meninggalkan kegagalan menjadi kesuksesan. Mengambil hikmah kegagalan menjadi sarana kesuksesan. Untuk kembali menyusuri jalan dakwah setelah mengenyam masa jahiliyah.

"Barang siapa dianugerahi ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak"
2:169

Lantas, kenapa harus memilih jalan dakwah?

Sesungguhnya jalan-jalan kebaikan yang telah dijalani oleh para salafussaleh itulah jawapannya. Jalan para nabi, yakni menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ia adalah satu kewajiban. Kerana tanpanya kewajiban yang ada takkan sempurna. tulah jalan dakwah.


***********************************************************************

Dalam perjalanan dakwah rasulullah, baginda menhadapi masa ujian yang banyak ragamnya. Sejak kecil yatim piatu. Menginjak dewasa, ujian bertambah silih berganti. Satu persatu meninggal dunia. Saat yang sama dalam mengemban dakwah, beliau menghadapi beratnya hambatan, pengingkaran pelecehan, dan kekerasan fisik. Belum lagi ujian dan siksaan kepada pengikutnya dengan berbagai macam bentuknya. Tapi, semua itu tidak pernah mengendor dan membuat ia menarik kakinya dari medan dakwah ini. 

Itulah kesabaran. Kesabaran di jalan dakwah. Sebagaimana kesabaran yang dicontohkan pendahulu Ulul 'Azmi dan para nabi lainnya.

Syeikh al-Mujahid Abu Mush'ab az-Zarqawi berkata tentang keniscayaan meneladani fisabilillah para nabi dan orang-orang saleh, "Kepada semua umat Islam sedarilah... bala ujian adalah sejarah dan kisah yang terus terjadi sejak diturunkannya kalimah la ilaha illallah ke muka bumi. Para nabi dan orang yang jujur imannya silih berganti menerima bala ujian. Demikian juga para pemimpin yang memegang panji-panji tauhid. Siapa saja yang mengkhusyukkan dirinya secara tulus untuk memikul kalimah la ilaha illallah dan membela, serta ingin menegakkannya di muka bumi, ia harus mau menebus status mulia ini dengan mananggung beban-beban berat, iaitu kesusahpayahan, keletihan, dan bala ujian."

Pertanyaannya di mana posisi kita.

Jalan ini adalah jalan yang Nabi Adam AS dan para pewarisnya yang harus menanggung kelelahan dalam menempuhnya. Karena jalan ini pula, Nabi Nuh AS mengisi hidupnya penuh derai air mata. Disebabkan jalan ini al-Kahlil, Ibrahim AS dilemparkan kedalam api. Nabi Ismail AS harus rela ditelentangkan untuk disembelih. Nabi Yusuf As rela dijual sebagai budak dengan harga murah dan mendekam di penjara bertahun-tahun. Nabi Zakaria AS digergaji tubuhnya. Nabi Yahya AS disembelih. Nabi Ayyub AS mengulat melawan penyakit. Nabi Dawud AS menangis melebihi kebiasaan manusia biasa. Nabi Isa AS dipaksa hidup dalam keterasingan. Dan Nabu Muhammad SAW sendiri harus hidup akrab dengan kemiskinan, penindasan, dan berbagai intimidasi. Sementara, apakah engkau akan bersenang lenang dalam kelalaian dan senda gurau?!



***********************************************************************


ganbarimashou!!!

Allah pasti telah menulis yang terbaik untuk kita

Pena telah diangkat

Dakwat telah pon kering

Walau apa pon terjadi

Ayuh balikkan pada Allah

"Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah bersar dari pengikutnya yang bertakwa. Mereka tidak akan menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka dijalan Allah, dan tidak akan lesu dan tidak pula menyerah kepada musuh. Allah menyukai orang-orang yang sabar." 3:146


***********************************************************************